Hari Gajah Sedunia: Momentum untuk Melindungi Satwa Ikonik
- Fawna Admin
- Aug 12
- 2 min read

Setiap 12 Agustus, dunia memperingati Hari Gajah Sedunia atau World Elephant Day. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi gajah Afrika dan Asia, yang populasinya terus terancam oleh perburuan, hilangnya habitat, dan konflik manusia–satwa.
Salah satu kisah inspiratif yang patut disorot di momen ini adalah Orphans’ Project dari The Sheldrick Wildlife Trust (SWT) di Kenya.
Orphans Project adalah program konservasi yang didirikan oleh Dr. Dame Daphne Sheldrick pada tahun 1977. Misinya sederhana namun luar biasa: menyelamatkan, merawat, dan melepasliarkan kembali anak gajah yang kehilangan induk mereka. Sejak 1977 program tersebut telah menjadi penyelamat bagi ratusan bayi gajah yang kehilangan induknya di alam liar.
Faktor yang membuat bayi gajah menjadi yatim antara lain adanya:
Perburuan gading yang membunuh induk gajah.
Konflik manusia–gajah saat satwa mencari makan di area pertanian.
Kecelakaan alam seperti terjebak di sumur atau lumpur.
Tanpa induk, dampak kehilangan induk bagi bayi gajah yaitu tidak mampu bertahan lebih dari beberapa hari karena bergantung sepenuhnya pada ASI dan perlindungan kawanan. Studi Save the Elephants (2023) mengungkap bahwa gajah yatim di alam liar tumbuh 13 cm lebih pendek dan memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih rendah dibandingkan yang memiliki induk.
Inilah Langkah-Langkah Penyelamatan di Orphans’ Project:
Penyelamatan Darurat
Tim SWT mengevakuasi bayi gajah dari lokasi yang tidak aman menggunakan truk khusus atau helikopter.
Perawatan Intensif
Anak gajah diberi susu formula khusus yang dirancang menyerupai ASI gajah, keeper memberikan setiap 3 jam siang dan malam.
Rehabilitasi Bertahap
Bayi gajah akan belajar keterampilan bertahan hidup di alam di unit reintegrasi.
Pelepasliaran
Setelah 8–10 tahun, gajah kembali ke alam liar dengan bekal keterampilan dan kekuatan sosial.
Beberapa gajah dewasa yang pernah yatim kembali secara sukarela ke pusat perawatan, membawa bayi mereka untuk diperkenalkan kepada keeper. Fenomena langka ini menunjukkan ingatan sosial luar biasa gajah dan hubungan emosional yang kuat antara manusia dan satwa. SWT mencatat kejadian ini pada gajah seperti Kinna dan Yatta yang tumbuh menjadi induk, dan kembali membawa anaknya setelah bertahun-tahun hidup liar.
Yuk kita bersama ikut merayakan dengan:
Mendukung program konservasi gajah di luar sana.
Menyebarkan kisah ini untuk meningkatkan kesadaran publik.
Menghindari atraksi gajah yang eksploitatif.
Memilih wisata satwa liar yang etis dan berkelanjutan.
Setiap aksi kecil hari ini adalah investasi untuk masa depan gajah di bumi.
Selamat Hari Gajah Sedunia, momen penting ini mengingatkan kita bahwa di dunia, gajah adalah penjaga ekosistem yang tak tergantikan.




Comments