top of page

LUCU TAPI LANGKA : BEKANTAN SANG PENJAGA ALAM

  • Writer: Fawna Admin
    Fawna Admin
  • Mar 26
  • 3 min read




LUCU TAPI LANGKA : BEKANTAN SANG PENJAGA ALAM​


Bekantan, atau yang sering disebut sebagai "monyet belanda," adalah primata endemik Pulau Kalimantan yang memikat hati banyak orang dengan hidung panjang dan wajahnya yang unik. Di balik penampilannya yang menggemaskan, bekantan memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan bakau dan rawa. Sayangnya, populasi mereka kini semakin terancam akibat berbagai faktor. Mari kita kenali lebih dalam tentang bekantan, peran ekologisnya, serta upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikannya.​


Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo. Foto: Fauna Indonesia
Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo. Foto: Fauna Indonesia


Mengenal Bekantan Lebih Dekat

Bekantan (Nasalis larvatus) adalah primata yang hanya ditemukan di Pulau Kalimantan, mencakup wilayah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Ciri khas yang paling menonjol dari bekantan jantan adalah hidungnya yang besar dan menonjol, sementara betina memiliki hidung yang lebih kecil. Tubuh mereka ditutupi bulu berwarna cokelat kemerahan dengan bagian perut yang lebih terang. Bekantan jantan dewasa dapat mencapai berat hingga 24 kg dengan panjang tubuh sekitar 75 cm, sedangkan betina biasanya lebih kecil. Mereka juga dikenal sebagai perenang ulung, memanfaatkan selaput di antara jari-jari kaki mereka untuk berenang menyeberangi sungai atau mencari makanan di hutan bakau.​


Bekantan Sang Penjanga Alam


Habitat dan Persebaran

Bekantan mendiami hutan bakau, hutan rawa, dan hutan pantai di sepanjang sungai dan pesisir Kalimantan. Mereka sangat bergantung pada ekosistem berbasis air, memilih habitat yang dekat dengan sungai, rawa, atau hutan mangrove. Hutan mangrove menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung, sementara hutan rawa menawarkan akses ke berbagai tumbuhan air yang menjadi bagian dari diet mereka. Sayangnya, habitat-habitat ini semakin terancam oleh aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan konversi lahan.​



Peran Ekologis Bekantan

Sebagai sang penjaga ekosistem hutan bakau dan rawa, bekantan memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan:​

- Penyebar Biji Alami: Dengan mengonsumsi berbagai jenis buah dan daun, bekantan membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Proses ini mendukung regenerasi hutan dan mempertahankan keanekaragaman hayati.​


- Indikator Kesehatan Ekosistem: Kehadiran bekantan menandakan ekosistem yang sehat. Populasi mereka yang stabil mencerminkan kualitas habitat yang baik, sementara penurunan jumlahnya dapat mengindikasikan adanya gangguan atau kerusakan lingkungan.​


Ancaman Terhadap Bekantan

Meskipun memiliki peran penting dalam ekosistem, bekantan menghadapi berbagai ancaman yang mengancam kelangsungan hidup mereka:​


- Penghancuran Habitat: Konversi hutan bakau dan rawa menjadi lahan pertanian, perkebunan, atau pemukiman menyebabkan hilangnya habitat alami bekantan. Fragmentasi habitat ini menyulitkan mereka untuk mencari makanan dan tempat berlindung.​



- Perburuan Ilegal: Meskipun dilindungi oleh undang-undang, bekantan masih diburu untuk daging atau diperdagangkan sebagai hewan peliharaan. Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum yang efektif memperparah situasi ini.​


- Polusi dan Pencemaran: Aktivitas industri dan pertanian yang mencemari air dan tanah berdampak negatif pada kualitas habitat bekantan, merusak sumber makanan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.​


Upaya Konservasi yang Dilakukan

Berbagai langkah telah diambil untuk melindungi dan melestarikan bekantan:​


- Perlindungan Hukum: Bekantan termasuk dalam daftar spesies yang dilindungi, dengan hukuman bagi siapa pun yang menangkap, melukai, membunuh, atau memperdagangkannya. Namun, penerapan hukum ini memerlukan kerja sama antara pemerintah dan lembaga penegak hukum untuk efektif.​


- Pembentukan Kawasan Konservasi: Pendirian taman nasional dan cagar alam di Kalimantan memberikan perlindungan bagi bekantan dan spesies lainnya, memungkinkan mereka berkembang biak dan hidup tanpa gangguan dari aktivitas manusia.​


- Pendidikan dan Kesadaran Publik: Program edukasi dan kampanye kesadaran di kalangan masyarakat lokal dan global tentang pentingnya melestarikan bekantan dan habitatnya sangat penting. Ini termasuk kampanye informasi dan program di sekolah-sekolah untuk mengajarkan nilai konservasi.​


- Penelitian dan Pemantauan: Studi ilmiah terus dilakukan untuk memahami ekologi bekantan, perilaku mereka, dan interaksi dengan habitat. Data dari penelitian ini berguna untuk merumuskan strategi konservasi yang lebih efektif.​


- Pengembangan Ekowisata: Pengembangan ekowisata berbasis bekantan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus memberikan manfaat ekonomi. Wisatawan dapat diajak untuk mengamati bekantan di habitat aslinya dengan tetap menjaga prinsip konservasi.​


Peran Masyarakat dalam Konservasi

Masyarakat memiliki peran krusial dalam upaya konservasi bekantan. Keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam menjaga dan memulihkan habitat bekantan dapat dilakukan melalui:​

- Partisipasi dalam Program Rehabilitasi: Bergabung dalam kegiatan penanaman mangrove atau restorasi lahan basah untuk memulihkan habitat bekantan.​

- Edukasi dan Penyuluhan: Mengikuti dan menyebarkan informasi mengenai pentingnya konservasi bekantan kepada komunitas sekitar.


Bekantan bukan sekadar primata unik — ia adalah simbol keseimbangan alam Kalimantan. Saat mereka terancam, itu pertanda bahwa lingkungan kita juga sedang tidak baik-baik saja.nKita semua punya peran. Dengan menjaga hutan, menyebarkan kesadaran, dan menolak eksploitasi satwa liar, kita ikut menjaga masa depan mereka — dan juga masa depan kita.


Mereka mungkin tak bisa bicara, tapi kita bisa jadi suara mereka.


 
 
 

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page